72 bahagia

Hujan deras, metromini 72 yang lagi penuh penumpang ini harus ditutup pintu dan jendelanya, pengap.
Diluar macet parah, metromini yang biasanya sakti nyerah bergerak 15 menit lalu, makin pengap.

Kernet tergopoh2 kembali dari meriksa macet = “Bang, di depan ada pohon nimpa mobil”
Sopir = “Buset dah, pagemana nih…berapa jauh?”
Kernet = “Depan gedung itu noh bang, sekiloan lah”
Sopir = #@#@^$^%$
Ibu2 di depan = “waduh…gimana nih..alamat macet banget, belum bersihinnya, belum dereknya…aduhhhh mo naek ojek ujan..ada-ada aja sih”
Komentar si ibu langsung ditimpali penumpang lain, yang jadi ramai2 mengeluh, mulai dari Dinas Taman yang gak bener mengurus pohon, DLLAJ yang gak memperlebar jalan, pemerintah yang gak mengharuskan semua bis berAC, bos di kantor yang gak mau tau susahnya naek angkutan umum, pawang ujan yang gak becus, warteg sebelah yang gak buka jadi bikin gak sarapan pas berangkat tadi.
Tiba-tiba ada anak SMA di pojok depan nyeletuk = “Untung bukan bis ini yang ketimpa pohon”

Celetukan pendek itu kayak ngelempar panah ke semua yang sedang mengeluh. Ada yang jadi menunduk, ada yang melongok cari si anak SMA, ada yang istighfar. Yang jelas lambat laun keluhan itu reda.
Saya mendadak bahagia….iya ya….fokus pada hal baik itu jauhhhhhhh lebih menenangkan. 🙂
 
 
 

54 Comments (+add yours?)

  1. Dan (Tlsn Khdpn)
    Mar 03, 2010 @ 13:52:16

    alhamdulillaah…

    memang manusia banyak mengeluh yah.. padahal ni’mat ALLAH banyak sekali dirasakan..

    semoga ALLAH membimbing kita..

    Reply

  2. Cahya
    Mar 03, 2010 @ 14:31:07

    Wah…, jangan tertimpa pohon dong, koq mengerikan sih 😦

    Setidaknya tidak basah kuyup kehujanan lah…

    Reply

    • wigati10
      Mar 03, 2010 @ 15:12:02

      :D, kadang kalau ‘block’ pikiran sudah terlalu ‘tebal’, emang butuh yang ngeri biar ‘ngeh’ kan..

      Reply

      • Cahya
        Mar 03, 2010 @ 16:47:28

        Ada orang-orang yang masih dapat bersyukur dan menghargai apa yang ia miliki walau hanya dengan melihat rerumputan yang tertiup angin…

      • wigati10
        Mar 03, 2010 @ 19:38:46

        kadang juga begitu mas :), hm…jadi kesimpulannya, sebenernya moment untuk ‘bahagia’ itu bisa dimana&dari siapa aja, asal kita mau ngeh..gitu ya..

  3. nurhayadi
    Mar 03, 2010 @ 16:20:34

    terhindar dari musibah adalah rizki dari Allah yang tiada tara. Pas itu Wigati ikut urun rembugnya ngomong apa ya…

    Reply

    • wigati10
      Mar 03, 2010 @ 19:42:33

      alhamdulillah..:) saya gak sempet urun, sibuk ‘nangkap’ omongan2 kiri kanan, sampe ya itu, buyar, gara2 celetukan dahsyat..

      Reply

  4. shaleh
    Mar 03, 2010 @ 17:58:57

    Itulah manusia. terkadang ia lupa dengan nikmat yang didapatnya. Tp bersyukur juga masih diberi teguran lewat ucapan anak SMA itu, coba klo tidak. Misalnya tegurannya lewat perbuatan, maka jadi tambah parah.

    Reply

  5. fai_cong
    Mar 03, 2010 @ 21:19:35

    yang nulis ini ngomong apa yah?
    ngomongin orang yang ngomong di dalam bus.
    hahahha….
    kabo.o.o.o.r.r.r.r
    TuiNk… TuiNk… TuiNk….

    Reply

  6. didot
    Mar 03, 2010 @ 22:59:48

    didot like this story…

    jadi inget bukunya daniel goleman ,Emotional intellegence.

    ada juga cerita seseorang kakek tua yg selalu mengeluh tentang sepatu bututnya yg udah bolong sana sini, setiap hari dia mengeluh sampai kemudian bertemu seseorang yg tidak mempunyai kaki dan jadi bersyukur masih punya kaki:)

    untuk berpikir sedih ,cukup bayangkan hal2 yg sedih dan anda akan merasa sedih.

    untuk berpikir senang ,cukup bayangkan hal2 yg menyenangkan ,dan anda akan merasa menyenangkan.

    perasaan mengikuti pikiran,jadi kendalikan pikiran anda:D

    Reply

  7. saifur
    Mar 04, 2010 @ 00:02:34

    weh ceritane menggugah … & memberikan inspirasi agar kita slalu ingat akan syukur .. & syukur. Smoga kita tak lupa tuk slalu bersyukur akan nikmat yg kita miliki.

    ./saifur –> ditunggu cerita selanjutnya 🙂

    Reply

    • wigati10
      Mar 04, 2010 @ 08:16:22

      🙂 comment nya juga menggugah mas, semoga gak perlu teguran yang dahsyat untuk kembali ingat ya

      ./wigati -> salam semangat

      Reply

  8. wahyurez
    Mar 04, 2010 @ 00:18:55

    pernyataan positif akan membawa aura positif, sedang begitu pula jika pikiran kita negatif 🙂

    Reply

    • wigati10
      Mar 04, 2010 @ 08:18:04

      semoga lebih sering yg positif ya mas, karena meski yg negatif itu jelek, tapi tanpa yg negatif juga gak ada yg positif… Hidup positif…:)

      Reply

  9. Asop
    Mar 04, 2010 @ 06:19:38

    Poin yg penting: Selalu bersyukur… ^_^

    Reply

  10. muhammad zakariah
    Mar 04, 2010 @ 12:05:15

    setuju klo fokus pada hal baik itu jauh lebih menenangkan. hati akan tenang klo gak ada rasa was-was. krn itu harus selalu berpikir positif. jgn yg negatif, ntar pikirannya kemana-kemana lg. kan bahaya jg.. 😛

    Reply

  11. Oyen
    Mar 04, 2010 @ 12:11:13

    jadi inget temen kantor ngeluh printer rusak padahal harus ngprint malam ini juga, saya bilang aja “JANGAN MANJA, CARI PRINTER YG WARAS, MASIH MENDING KAN PUNYA YG WARAS, DARIPADA GAK ADA SAMA SEKALI”…ho..ho, diem deh sambil mendelik ke saya…xixixixi

    Reply

    • wigati10
      Mar 04, 2010 @ 15:12:40

      oyen hebat 😀 ..kadang emang ada waktu2 dimana orang terlalu fokus sama ‘kemalangannya’, harus dibantuin sadar biar ‘ngeh’ itu gak perlu didramatisir…

      Reply

  12. iuef
    Mar 04, 2010 @ 15:12:41

    positif negatif, kita yang pilih…
    hohoho jadi kangen naik kendaraan umum, dengerin celetukan2 menarik..

    thx ya mbak… saya jd menemukan lagi kepingan semangat buat menjalani pekerjaan saya yg baru nanti – soalnya ntar pasti mesti naik kendaraan umum…

    LIKE THIS!!!

    Reply

    • wigati10
      Mar 04, 2010 @ 15:47:35

      syukurlah Yu, kalau ada gunanya. Eh, kapan2 mungkin kita bisa naek angkot sama2 😀 ..salam semangat yah *big hug*

      Reply

  13. aulawi
    Mar 04, 2010 @ 17:43:26

    hmmm semoga tulisanmu ini mengingatkan kita semua utk lebih menjaga omongan ye 🙂 tq dah berbagi n salam kenal 🙂

    Reply

    • wigati10
      Mar 04, 2010 @ 20:10:46

      iye mas, apalagi nanti sempet2nya tuh omongan masuk ke pikiran, masuk ke hati orang lain… salam cabe 😀

      Reply

  14. yuni
    Mar 04, 2010 @ 18:13:44

    iya betul kata temanku itu…..
    seharusnya kita mensyukuri nikmatNya, bukan malah mencela kurangnya…..

    Reply

  15. aa
    Mar 04, 2010 @ 18:38:54

    haio haio……
    gag boleh th mengeluh……
    ambil positifnya ajjah….

    Reply

  16. ade uny
    Mar 04, 2010 @ 18:41:50

    betu tuh…
    kita harus poti ….
    gag boleh neti mulu…..

    Reply

  17. musafir
    Mar 04, 2010 @ 19:37:44

    as ussual..
    Ringan tapi sarat makna..
    I like it..

    Salam.

    Reply

  18. AeArc
    Mar 04, 2010 @ 20:08:17

    saya juga pernah ngalamin

    Reply

  19. doelsoehono
    Mar 04, 2010 @ 22:08:07

    Assalamuallaikum .

    selamat malam …manusia harus siap ,bukannya sesudah mendapat teguran baru siap .

    berusaha untuk selalu bersyukur atas segala pemberianNya .
    baik itu yang manis ataupun yang pahit sekalipun karena itu sudah jodoh dariNya .
    semangat selalu .

    Reply

    • wigati10
      Mar 05, 2010 @ 07:24:20

      Waalaikumussalam wr wb,
      🙂 bersyukurnya saya, punya banyak teman disini seperti mas doel yang selalu mengingatkan saya hanya hambaNya..
      salam semangat juga

      Reply

  20. tyan's
    Mar 04, 2010 @ 22:54:37

    harus terus bersyukur karena dari setiap cobaan yang kita lewati masih ada yang lebih berat lagi..,

    Reply

  21. Beranda Jiwa
    Mar 04, 2010 @ 23:13:04

    bener sekali, setuju dengan tulisan terakhirnya

    Reply

  22. Anggara
    Mar 05, 2010 @ 10:43:41

    Salam Kenal.
    Kisah yang menghangatkan jiwa……
    Kunjung balik ya ke blog saya. Tks.

    Reply

  23. AuVi
    Mar 05, 2010 @ 10:59:26

    wah…., bagus juga ceritanya….salam kenal aja dulu deh….

    Reply

  24. BiJe
    Mar 05, 2010 @ 13:27:46

    Alhamdulillah mba, untung bukan metromini 72 yang tertimpa pohon, kalo yang tertimpa metro 72, bisa laen lagi cerita postingannya …hehehe 😀

    Reply

  25. Yunus Chalim
    Mar 05, 2010 @ 20:53:57

    kalau kamu ingin tanya betapa berartinya tahun tanyakan pada anak kecil yang tak naik kelas, betapa berartinya bulan tanyakan pd ibu yang melahirkan anak prematur, betapa berartinya minggu tanyakan pada rubrik majalah minggun, hari tanyakan pada rubrik koran harian, jam tanyakan anak kuliah yang tak sempat datang kuliah, menit tanyakan pada kekasih yang menunggu pujaan hatinya, detik tanyakan pada pelari sprinter,, secon tanyakan pada keselamatan anda saat ini

    Reply

    • wigati10
      Mar 05, 2010 @ 21:24:37

      sungguh, saya jadi berdebar-debar baca comment mas..terimakasih sudah mengingatkan betapa setiap milisecond pun hidup adalah limpahan berkah

      Reply

Leave a reply to Oyen Cancel reply