Anak Panda dan Pohon Asem

Anak Panda sedang duduk di bawah Pohon Asem, pohon itu besar dan rindang sekali, gagah. Tiba-tiba sebuah angin kencang menerpa, Anak Panda segera menekuk tubuhnya, berlindung sebisanya di belakang batang pohon. Angin makin lama makin kencang, tanpa mengangkat wajah Anak Panda bisa mendengar derit batang dan patahan dahan.

Setelah angin reda, Anak Panda melihat sekitar, berusaha berdiri. Beberapa dahan besar Pohon Asem menggelayut seperti tangan yang patah.
“Wah barusan angin kencang atau badai ya?” gumam Anak Panda
“Cuma angin kencang kok, makanya cuma sebentar” tiba-tiba ada suara besar terdengar
Anak Panda menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sumber suara
“Ini aku si Pohon Asem, Anak Panda”
“Hah” Anak Panda mendongak terkejut
“Alang-Alang, maafkan aku ya” kata Pohon Asem yang tidak memperdulikan Anak Panda, tapi malah menyapa Alang-Alang yang ada di seberang
Alang-Alang hanya mengangguk pelan
“Aku dulu sangatlah sombong Anak Panda, aku sering mengejek Alang-Alang yang kelihatan lemah, dia tidak pernah berdiri menentang angin. Sedangkan aku, wah lihatlah aku yang tinggi besar ini, dari dulu aku selalu tegak apapun yang terjadi”
Anak Panda menyimak Pohon Asem.
“Tapi…. angin barusan menyadarkanku, bahwa dahan-dahanku yang indah ini bisa patah juga. Aku tak kuasa menahan angin. Sedangkan alang-alang… dia yang lentur mampu membungkuk dalam-dalam mengikuti arus angin sehingga tak ada kerusakan yang berarti padanya”
Anak Panda menepuk-nepuk batang Pohon Asem menenangkannya.

“Jangan jadi seperti aku ya Anak Panda, bangga diri yang berlebihan waktu menghadapi badai atau masalah dapat menghancurkan seseorang bila tidak berhati-hati, terkadang perlu bersikap sedikit merendah….fleksibel, lentur dan hati-hati akan lebih membawa keselamatan”
Anak Panda baru saja akan menjawab, saat dia merasa pundaknya diguncang-guncang.
Ternyata Pak Penjaga : “ehhhhhh Anak Panda, sudah hampir sore, kamu malah ketiduran di bawah pohon, ayo pulang”
Wah apakah barusan Anak Panda bermimpi?, sebuah dahan Pohon Asem kecil menyentuh tangannya dan setengah melambai saat Anak Panda mengikuti langkah Pak Penjaga pulang. “Terimakasih ceritanya Pohon Asem”.

Previous Older Entries